Selasa, Desember 02, 2014

CSS, Why Not?

Lerawan Share:
Tidak seperti bahasa lain, CSS tidak memiliki versi melainkan level atau tingkatan. Setiap tingkat   CSS yang lebih tinggi dibangun atas dasar tingkat yang lebih rendah atau sebelumnya. Tingkat yang lebih tinggi memiliki tambahan fitur dan definisi atau ketentuan yang telah diperbaiki. Dengan cara demikian, CSS memelihara kompatibilitas antara CSS level 1 dengan CSS level 2 dan 3. Level CSS tertinggi memiliki definisi terbaik dan fitur paling lengkap. CSS (Cascading Style Sheet) adalah salah satu dari 3 bahasa utama web yang wajib dikuasai master desain web. Menurut badan web  dunia W3C, CSS adalah sebuah mekanisme sederhana untuk menambahkan style atau gaya (misalnya font, color, spacing) ke dokumen HTML. Keberadaan CSS mendukung konsep pemisahan antara aspek konten dengan presentasinya.

Level CSS

Ada tiga tingkat CSS saat ini, level 1, 2, dan 3. W3C telah menentukan spesifikasi CSS level 1 telah usang (obsolete). Berdasarkan pengalaman penerapan dan tinjauan lebih jauh, ternyata spesifikasi CSS 2 mengalami banyak permasalahan. W3C memutuskan, daripada menyelesaikan permasalahan tersebut, W3C lebih memilih mengeluarkan rekomendasi baru yaitu spesifikasi CSS 2.1. Spesifikasi CSS 3 dibangun modul demi modul berdasarkan CSS 2 dengan menggunakan spesifikasi CSS 2.1 sebagai intinya. Untuk menghindari kontradiksi dengan spesifikasi CSS 2.1, W3C hanya menambahkan fungsionalitas dan memperbaiki definisi yang sudah ada. Setiap modul yang sudah lengkap kemudian dipasang pada sistem CSS 2.1 ditambah dengan modul-modul lain yang sudah lengkap sebelumnya.

Ketenaran CSS

Penelitian yang dilakukan oleh W3C disini menunjukkan bahwa CSS telah digunakan oleh kurang lebih 90% situs web yang ada di internet. Ini screenshot hasil penelitian tersebut:


Penelitian menggunakan data sampel 10 milyar situs web paling top yang diambil sebelum Juni 2013. Penentuan situs mana yang masuk kategori menggunakan hasil perangkingan situs web oleh Alexa, perusahan dari situs amazon.com. Data rangking yang diambil merupakan data rata-rata rangking selama 3 bulan.

Ingin Belajar CSS?

Banyak sumber yang menyediakan resource atau sumber daya belajar dalam bentuk tutorial, contoh-contoh kode dan penerapan, dan berbagai alat (tools). Salah satu sumber yang cukup berdaya guna dapat dikunjungi melalui alamat http://www.w3.org/Style/CSS/. Sumber ini dibuat oleh W3C berisi berbagai pengetahuan CSS yang sebaiknya diketahui dan dipelajari serta berbagai informasi terkini mengenai CSS.

CSS cukup mudah dipelajari karena bukan suatu bahasa pemrograman tetapi bahasa style. Aturan sintaks penulisan kode CSS cukup sederhana dan mudah diingat:

selektor {properti:nilai_properti;}

Contoh:

body {color: #f00; font-family:arial;}

Selektor bisa berupa sebuah elemen HTML atau kelas atau id CSS. Properti adalah atribut-atribut elemen HTML yang ingin diatur tampilannya, diikuti oleh nilai properti yang dipisahkan oleh tanda titik dua. Setiap satu kode CSS diakhiri dengan satu tanda titik koma. Contoh selengkapnya:

<html>
   <head><title>Contoh Penggunaan CSS</title></head>
   <style type="text/css">
      body {color: #f00; font-family:arial;}
   </style>
<body>
   <p>Warna tulisan ini merah karena diatur oleh CSS dengan perintah color:#f00</p>
</body>
</html>

Jika dokumen HTML diatas ditampilkan pada browser, maka teks paragrap akan berwarna merah dengan jenis huruf arial.


Published by Lerawan

Berkarir sebagai pendidik di perguruan tinggi spesialisasi desain web serta pemrogramannya. Mendalami penulisan artikel untuk web, bisnis marketing web, dan web standar.
Follow us Google+.

0 komentar:

Silahkan beri komentar yang baik

Get Updates in your Email
Complete the form below, and we'll send you our best of articles.

Deliver via FeedBurner

Labels

Kirim pesan

TOP